Tiga orang warga terkena gigitan anjing peliharaannya, di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali. Usai menggigit warga, anjing tersebut kemudian mati. Lalu sampel otaknya diperiksa oleh petugas Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana di Denpasar.
Hasilnya, anjing positif terjangkit rabies. Kepala Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Wayan Widarsa menyatakan, tiga orang warga yang tergigit ialah pemilik anjing itu sendiri. Mereka adalah I Gusti Kade Suarsana, Sayu Putu Ardini dan Gusti Putu Linggih.
Satu keluarga itu digigit anjing lokal asal Kintamani peliharaannya. "Anjingnya sendiri. Informasi dari korban, anjingnya pernah bertengkar dengan anjing jalanan," ucap Widarsa saat dikonfirmasi melalui whatsapp massengernya, Senin (24/2/2020). Widarsa menjelaskan, kasus gigitan ke satu keluarga itu terjadi pada Senin (17/2/2020) lalu.
Kemudian, pihaknya melakukan pengambilan sampel otak anjing yang diketahui mati, keesokan harinya atau pada Selasa (18/2/2020). Hasil sampel kemudian diterima pihaknya dari Laboratorium di Denpasar pada Minggu (23/2/2020). "Kalau korban ditangani oleh bidang kesehatan masyarakat. Bukan wewenang kami. Informasinya juga sudah dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan. Tadi pagi (kemarin) kami lakukan vaksinasi emergency dan eliminasi," jelasnya.
Widarsa mengatakan, aksi respon kasus positif rabies pihaknya melakukan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) dibarengi juga vaksinasi emergency terhadap 44 ekor anjing. Kemudian, melakukan eliminasi selektif terhadap lima ekor anjing di luar 44 ekor anjing yang divaksin. Pihaknya melakukan pengambilan sample untuk uji ulang pada anjing yang lain fungsinya untuk mengetahui penyebaran virus.
"Kami lakukan supaya tahu penyebaran virus," tegasnya. Untuk kasus gigitan anjing positif rabies, Widarsa menambahkan, kasus di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad adalah kasus kedua di 2020 ini. Kasus pertama adalah kasus gigitan di Desa Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini ketersediaan vaksin dan var untuk antisipasi penyebaran rabies pada anjing masih mencukupi yang dimiliki pihak Keswan Kesmavet Jembrana. "Masih mencukupi untuk var hewan. Dan kasus ini merupakan kasus kedua di 2020 ini," ujarnya.