Jutaan orang di dunia dilaporkan terinfeksi virus corona. Namun hingga saat ini, belum ada obat ataupun vaksin yang terbukti efektif untuk menangkal atau mengobati Covid 19. Terbaru, peneliti di China menemukan bahwa senyawa pada ekstrak akar manis berpotensi untuk mengobati virus corona.
Mengutip dari , hingga Rabu (6/5/2020), sebanyak 3.727.936 orang di dunia terinfeksi. Angka kematian mencapai 258.344 sementara itu 1.242.432 orang dinyatakan sembuh. Hingga saat ini, WHO dan para ilmuwan di dunia masih mencari obat ataupun vaksin virus corona.
Sebuah penelitian terbaru di China menunjukkan, senyawa yang ditemukan dalam ekstrak licorice atau akar manis berpotensi menjadi antivirus corona. Akar manis atau licorice biasa digunakan dalam pengobatan tradisional China. Hal ini merupajan penelitian awal oleh para peneliti di Beijing.
Licorice mengandung senyawa yang disebut dengan liguirintin. Menurut peneliti, kandungan tersebut dapat digunakan untuk mencegah replikasi cepat dari strain virus baru dalam sel monyet. "Kami merekomendasikan liquiritin sebagai kandidat kompetitif untuk mengobati Covid 19," tulis tim pakar medis dari Universitas Peking dan Akademi Ilmu Militer, mengutip dari
Namun, hingga saat ini, para ilmuwan masih berlomba untuk mengembangkan obat dan vaksin. Selama in, pasien virus corona kebanyakan diobati dengan obat antivirus, namun belum ada yang terbukti efektif melawan corona. Obat yang berfungsi untuk menenangkan sistem kekebalan tubuh dan antibodi yang menyerang virus juga tengah digunakan.
Liquirintin banyak ditemukan dalam bentuk tablet licorice senyawa herbal di China. Menurut makalah penelitian, liquirintin berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki efek antidepresan, neuroprotektif, anti inflamasi, serta terapeutik pada pasie penyakit jantung. Ekstrak akar manis juga biasa digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan serta pernapasan.
Selain itu, licorice juga digunakan sebagai pemanis. Para penliti menemukan bahwa penggunaan liquirintin secara signifikas dapat menghambat replikasi strain virus baru yang dikembangkan pada monyet. Sementara itu, pada senyawa tikus yang diuji selama tujuh hari, liwuirintin tak menunjukkan efek samping dalam dua kali percobaan.
“Singkatnya, kami menyarankan bahwa liquiritin harus dipertimbangkan pada pasien manusia yang menderita Covid 19," kata peneliti.