Macam-Macam Fitting Pipa Besi

fitting pipa besi

 Mungkin Anda sudah sering melihat pipa besi di sekitar Anda selama ini. Namun, apakah Anda tahu mengenai jenis-jenis sambungan yang digunakan pada pipa besi tersebut? Pipa yang terbuat dari bahan besi memiliki banyak macam kegunaan. Pipa ini digunakan di banyak tempat.

Seperti misalnya di rumah, sekolah, perkantoran dan lain sebagainya. Fungsi pipa besi ini sama seperti pipa pada umumnya yaitu mengalirkan cairan. Tidak hanya terbatas pada cairan saja, gas juga dapat dialirkan menggunakan pipa besi. Untuk membantu memudahkan pekerjaan, maka diperlukan banyak macam ukuran dari pipa ini.

Serta diperlukan juga sambungan-sambungan yang menghubungkan pipa-pipa besi tersebut. Terdapat enam jenis fitting pipa besi yang disini perlu untuk Anda ketahui. Berikut akan kami ulas satu persatu.

Apa Saja Macam-Macam Fitting Pipa Besi?

1.      Sambungan Las

Sambungan pada pipa besi ini menggunakan las. Tentunya Anda tahu apa itu las. Teknik pengelasan sangat diperlukan untuk menyambung dua buah pipa besi agar menjadi satu.  Kelebihan dari jenis sambungan las ini yaitu daya tahannya yang lebih lama, serta jarang sekali terjadi kasus kebocoran pada pipa dengan sambungan ini.

Kualitas dari las ini bisa dicek dengan memakai alat bernama radiography.  Kelemahan dari sambungan pipa besi menggunakan las ini yaitu aliran fluida di dalam pipa besi jadi terpengaruh oleh bekas proses pengelasan yang terletak di bagian dalam, sehingga tidak dapat dikontrol maupun  dibersihkan.

Sambungan las ini umumnya digunakan pada sistem pemipaan dan jarang sekali digunakan untuk air bersih, karena dikhawatirkan air akan terkontaminasi oleh logam hasil dari sisa pengelasan.

2.      Sambungan Ulir

Sambungan yang selanjutnya yaitu jenis sambungan ulir. Fungsinya sama seperti pipa ledeng. Menyambung pipa dengan menggunakan teknik ulir ini juga memiliki kelebihannya sendiri. Jenis sambungan ini sangat cocok untuk jenis pipa besi yang rawan terbakar.

Berbeda memang dengan teknik sambungan las yang dalam proses pengelasan dapat menimbulkan kebakaran. Namun kelemahannya jika penutup yang digunakan berkualitas buruk, maka sambungan dengan jenis ini mudah sekali untuk mengalami kebocoran.

3.      Sambungan Socket

Sambungan jenis socket sangatlah cocok dipakai saat ingin menghubungkan dua buah pipa besi dengan ukuran berlainan. Pipa yang lebih kecil nantinya akan dimasukkan ke dalam pipa yang berdiameter lebih besar. Teknik penyambungan ini lebih pas menggunakan socket.

Kebersihan bagian dalam pipa akan tetap terjaga, karena dalam proses ini tidak ada material lain yang digunakan, seperti halnya pada sambungan las. Namun kelemahan sambungan jenis ini yaitu adanya celah antar pipa yang ujungnya mampu menciptakan korosi.

4.      Sambungan Flange

Berikutnya yaitu sambungan flange sebagai penghubung antara dua pipa. Metode penyambungan dengan jenis ini termasuk yang tidak permanen sehingga bisa dibongkar pasang nantinya. Proses bongkar pasang itu sendiri lebih mudah karena menggunakan baut. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan secara teratur dan rutin.

5.      Sambungan Buttress End

Jenis sambungan pipa besi yang terakhir yaitu sambungan buttress end. Teknik ini digunakan untuk pipa non metal dan memanfaatkan flange. Umumnya buttress end yang memakai pipa non metal ditujukan untuk menekan sifat korosif dari fluida di dalamnya. Jadi ketika ada penggunaan pipa non metal dengan teknik sambungan ini, maka dapat dipastikan cairan yang ada di dalam pipa tersebut sangatlah korosif.

 

 

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *