Dua orang WNI yang positif terinfeksi viruscorona (COVID 19) sampai saat ini masih dirawat di RumahSakitPenyakitInfeksi (RSPI) Sulianti Saroso, TanjungPriok, JakartaUtara. Kedua WNI yang merupakan ibu (64) dan anak (31) itu masih berada di ruang isolasi RSPISuliantiSaroso setelah masuk pada Minggu (1/3/2020) lalu. Direktur Utama RSPISuliantiSaroso, Mohammad Syahril mengatakan, kondisi kedua pasien itu berangsur angsur membaik.
"Alhamdulillah kedua pasien positif corona ini kondisinya membaik," kata Syahril kepada wartawan, Selasa (3/3/2020). Syahril menuturkan, kedua pasien itu sudah dapat berkomunikasi dengan baik. Gejala gejala yang berkaitan dengan viruscorona juga hampir tak lagi dirasakan kedua pasien warga yang merupakan Depok, Jawa Barat, tersebut.
"Jadi dia bisa berkomunikasi bagus. Demam tidak ada lagi, tinggal batuk batuk yang sedikit. Tidak sesak nafas, makan oke dan berkomunikasi bagus," kata Syahril. Sebelumnya, dua pasien positif corona di RSPISuliantiSaroso masuk pada 1 Maret 2020 lalu. Kedua pasien yang merupakan ibu dan anak warga Depok itu dirujuk dari RS Mitra Keluarga Depok dan saat ini masih diisolasi di RSPISuliantiSaroso.
Dua WNI positif viruscorona atau COVID 19 yang bertempat tinggal di Depok mulai terdeteksi sejak 1 Maret 2020. Saat itu keduanya mulai mengeluhkan sakit sejak melakukan kontak dengan WNA Jepang yang diketahui telah lebih dahulu ditetapkan positif corona. "Sudah terdeteksi 1 Maret, kita lakukan pemeriksaan. Jadi begitu dengar berita langsung ditelusuri dan pemisahan. Ini kan kontak langsung 'close contact', sama seperti warga di Wuhan," jelas Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Lebih lanjut, pihaknya langsung menindaklanjuti setelah menemukan dua WNI tersebut dengan memeriksakan di RSPISuliantiSaroso. Di rumah sakit itu, keduanya ditempatkan di ruang khusus yang tak terkontak dengan pasien lainnya. Tak cuma itu, rumah pasien viruscorona itu juga mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Jadi dua orang ini rumahnya juga kita cek. Dinas Kesehatan mamantau dan mengisolasi rumah dan sebagainya," tegas Terawan Agus Putranto. Sementara itu, Wali Kota Depok Muhammad Idris menjelaskan, rumah pasien corona itu disemprotkan disinfektan pada Senin malam (2/3) sebagai proses dekontaminasi terhadap kemungkinan adanya viruscorona di sana. "Nanti akan dilihat perkembangannya," jelas Idris.
Idris menuturkan, rumah itu akan diisolasi selama 14 hari merujuk usia viruscorona setelah disemprot disinfektan. Tak cuma itu, rumah warga Depok yang positif virus corona tersebut juga telah dipasangi garis polisi sejak Senin siang (2/3/2020). Strelisasi dilakukan untuk radius 20 meter sebagai jarak aman kemungkinan penularan viruscorona.
Adapun, Kepala Subbagian Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus menuturkan, proses dekontaminasi di rumah pasien dilakukan pada pukul 21.30 WIB. "Kunjungan oleh tim kimia, biologi dan radioaktif Gegana Mabes Polri sebanyak 5 personel. Melaksanakan survei tempat rumah korban corona dan penyemprotan dekontaminasi area rumah tinggal korban," ujarnya. Akibat adanya dua warga di Depok positif virus corona turut membuat asisten rumah tangga yang bekerja sebagai tukang kebun di kediaman WNI tersebut harus diperiksa.
Tukang kebun itu telah dibawa oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Depok pukul 15.00 WIB ketika polisi hendak mensterilkan rumah. "Statusnya masih ODP (orang dalam pengawasan), dibawa ke RSPI (Sulianti Saroso)," ujar Kepala Dinas Kesehatan kota Depok, Novarita. Novarita menegaskan, langkah itu diambil pihaknya sebagai antisipasi.
Ia juga menyatakan, kondisi tukang kebun tersebut dalam keadaan sehat. "Masih (sehat), hanya karena tinggal serumah (dengan pasien) jadi dikhawatirkan tertular. Belum (menunjukkan gejala gangguan pernapasan)," imbuh Novarita. Hal itu turut dibenarkan oleh Teguh Prawiro, ketua lingkungan setempat perumahan pasien positif corona di Depok.
"Asisten rumah tangga itu sampai hari kemarin masih berinteraksi dengan warga dan sehat. Hari ini (Senin) dibawa ke rumah sakit, gak tahu untuk diobservasi atau bagaimana," jelasnya. Sebelumnya diberitakan,Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkitviruscorona. Menurut Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksiviruscorona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia. Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.