Osteoporosis merupakan sebuah pengeroposan tulang. Osteoporosis ini memiliki jenis yang beragam. Nah, supaya kita bisa melakukan pencegahan terhadap hal ini, pemahaman terhadap variasi osteoporosis harus benar-benar dipahami dengan baik.
Pada umumnya setiap jenis-jenis Osteoporosis memiliki langkah penanganan dan pencegahan yang tidak sama dengan yang lain. Oleh karena itu agar anda bisa memahaminya dengan baik pada artikel ini akan dijelaskan secara menyeluruh jenis-jenis osteoporosis.
Apa saja jenis-jenis Osteoporosis?
Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer muncul akibat dari penuaan. Jenis osteoporosis ini masih dibagi menjadi dua tipe, yaitu osteoporosis tipe 1 dan osteoporosis tipe 2. Osteoporosis tipe 1 timbul atau ketika wanita berhenti menstruasi atau yang disebut dengan menopause. Hal ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas osteoklas.
Osteoporosis primer tipe 2 disebut dengan osteoporosis senilis, Hal ini bisa terjadi pada setiap orang pria maupun wanita. Osteoporosis primer tipe 2 disebabkan oleh kurangnya kalsium dan tidak stabilnya antara kierja osteoklas dan osteoblast. Jenis ini biasanya terjadi pada orang-orang yang umurnya 70 tahun keatas.
Jenis Osteoporosis Sekunder
Jenis ini diakibatkan oleh efek obat dan masalah medis lain yang memicu massa tulang berkurang. Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan massa tulang berkurang yaitu lain gagal ginjal, kronis dan kelainan hormonal. Sementara obat yang dapat berpengaruh pada massa tulang yaitu kortikosteroid, anti kejang, dan barbiturat.
Osteoporosis sekunder sendiri dapat mengakibatkan penurunan densitas tulang yang besar. Selain itu osteoporosis sekunder juga bisa muncul karena gangguan hormon endokrin. Hormon yang terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa menurunkan kepadatan tulang.
Osteoporosis Juvenil
Jenis osteoporosis ini sering kali terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Jenis Osteoporosis ini akan sembuh dengan sendirinya. Tapi, kondisi semacam ini bisa dialami sampai dewasa. Tanda-tandanya yaitu nyeri di punggung bawah, pinggul, dan kaki, hal ini juga ditandai dengan kesulitan berjalan.
Selain itu tanda-tandanya adalah nyeri lutut dan pergelangan kaki serta fraktur pada ekstremitas bawah. Apabila semakin parah dapat menyebabkan tulang belakang melengkung atau kifosis, kehilangan tinggi badan, dada cekung dan pincang.